1 Cara menghitung besi tulangan untuk kolom praktis 15/15. Perhitungan besi tulangan untuk sloof, kolom praktis dan ring balok tetap mengacu pada contoh rumah type 36. Sebagaimana kami gunakan ketika menghitung pondasi batu kali. Denah bangunan rumah tersebut, seperti gambar berikut. Besidisetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang terdapat pada ring balok. Pastikan semua pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang "beton decking" yang memadai. . Contoh pemasangan bracing kolom apakah penting?. Jawabnya bisa iya dan juga bisa tidak. Tentu penting bagi teman-teman yang baru berkecimpung dalam bidang konstruksi baja. Yang terlibat langsung pada proses pengerjaan, desain/perencanaan, juga untuk pelaku usaha jasa konstruksi. Yang seluruhnya adalah pemula. Terlepas posisi anda yang mana. Karena sebagai pemula, pastinya anda membutuhkan referensi. Sebelum melaksanakan suatu kegiatan. Termasuk dalam hal merencanakan, mengejakan atau memborong pekerjaan baja. Tetapi dapat kita maklumi juga. Contoh pemasangan bracing kolom tidak begitu penting. Jikalau anda telah memiliki pengalaman yang cukup pada pekerjaan konstruksi baja. Karena berdasarkan pengalaman tersebut, anda dapat memahami proses perencanaan, pengerjaan dan bahkan cara memborong pekerjaan. Nah, jika anda adalah kategori yang kami maksud. Maka abaikan saja artikel ini. Atau bila berkenan, beri kami masukan berdasarkan pengalaman saudara melalui kolom komentar. Ciri-ciri kolom baja yang membutuhkan bracing Semua kolom yang terpasang dengan ketinggian tertentu berpotensi mengalami lendutan defleksi. Semakin tinggi sebuah kolom, maka kemungkinan terjadi lendutan akan semakin besar. Hal tersebut terjadi karena kolom menerima gaya beban. Sehingga agar lendutan tersebut tidak berakibat fatal. Salah satu caranya, anda harus memasang bracing pada kolom. Untu itu anda tentu perlu contoh pemasangan bracing kolom. Yakni sebagai referensi, guna memastikan fungsi bracing benar-benar sesuai harapan/rencana. Menentukan apakah kolom baja perlu menggunakan bracing atau tidak. Harus berdasarkan perhitungan struktur. Namun demikian secara umum kriteria kolom yang memerlukan perkuatan bracing, ciri-cirinya adalah Tinggi kolom baja ≥ 6 meter, Lebar bentangan mencapai 30 meter atau lebih, Dimensi kolom relatif kecil atau bawah standar, Bangunan sebagian terbuka atau bahakan tidak memiliki dinding, Dinding bangunan terbuat dari clading galvalume Memikul beban ekstra, misalnya balok dak mezzanine atau railway untuk hoist crane. Pun salah satu dari 5 ciri-ciri tersebut, telah cukup sebagai pedoman bahwa kolom baja memerlukan bracing. Persoalan jenis bahan atau bentuk bracing adalah sesuai hasil perhitungan kekuatan struktur. Yang pasti hakikat bracing pada kolom ada 2 macam, yaitu vertikal dan horizontal. Contoh 1 Pemasangan bracing vertikal Sebuah konstruksi pabrik dengan tinggi kolom 10 meter. Terdiri dari 1 meter kolom beton dan 9 meter kolom baja. Yang terbuat dari baja profil WF 400x200x8x13. Memerlukan tambahan perkuatan yaitu berupa bracing kres kolom vertikal. Seperti pada gambar berikut. Silahkan anda perhatikan. bahan & alat kerja bracing vertikal Untuk membuat bracing vertikal berdasarkan gambar. Penting terlebih dahulu anda mempersiapkan bahan dan alat kerja fabrikasi, seperti berikut Besi siku 2L 70x70x7 double, Pelat baja tebal t= 8 mm, Baut mur Ø3/4”x1,5” HTB A-325 Alat potong blender Mesin pon punch drill Mesin las Alat K3 pelaksanaan pabrikasi bracing siku Setelah anda mempersiapkan bahan serta alat kerja. Selanjutnya pelaksanaan fabriksi untuk bracing vertikal harus berdasarkan shop drawing. Berikut ini adalah contoh shop drawing bracing siku. Silahkan perhatikan. Kemudian lakukan fabriksi sesuai tahap-tahap berikut Lakukan pemotongan terhadap siku. Dan sesuaikan dengan kebutuhan/ukuran pada shop drawing, Juga laksanakan pemotongan pelat baja, yang berguna untuk buhul dan pelat isi. Pembuatan lubang baut pada material siku serta pelat baja dengan ukuran Ø22 mm, Pelat buhul anda pasang pada kolom baja Sesuai posisi/jarak yang tertera pada shop drawing dengan menggunakan las. Laksanakan pengecatan dasar pada seluruh matarial baja. Serta cat finishing bila ada. Pasangkan pelat isi pada siku yang berukuran sama. Sehingga menjadi pasang-pasangan. Terakhir, periksa kembali seluruh dimensi bahan. Untuk memastikan bahwa pabriksi telah terlaksana sesuai shop drawing. pemasangan bracing siku pada kolom Pemasangan komponen/rangka bracing sangat praktis. Alat inti yang anda butuhkan hanya kunci pengeras. Selain alat tersebut, anda juga membutuhkan perancah serta tambang. Yang berguna tempat berdiri dan menaikkan material siku. Contoh pemasangan bracing kolom dengan material siku, lebih mudah bandingkan dengan material besi WF. Langkah-langkah pemasangan seperti berikut Pasang terlebih dahulu pelat buhul type pada material siku yang lebih panjang. Berdasarkan shop drawing yaitu mm. Dengan menggunakan baut mur. Lalu keraskan memakai kunci pengeras. Kemudian masukkan kedua ujung siku tersebut pada pelat buhul yang sebelumnya telah terpasang pada kolom baja. Dan ikat dengan menggunakan sambungan baut mur baja. Setelah itu, pasang siku yang berukuran lebih pendek. Yaitu pada sisi atas dan bawah pelat baja type Juga dengan menggunakan baut mur yang berdiameter sama. Terakhir, anda pastikan seluruh baut telah terpasang dengan benar dan kencang. Selesai. Contoh 2 Pemasangan bracing horizontal & vertikal Pada gambar berikut adalah contoh pemasangan bracing kolom baja dengan posisi horizontal. Dimensi kolom baja juga WF 400x200x8x13, tetapi setinggi 12 meter. Selain perkuatan bracing horizontal, kolom tersebut juga sekaligus memiliki bracing vertikal. Sehingga 2 macam bracing menjadi satu kesatuan, untuk memberi kekuatan tambahan pada kolom. Silahkan anda perhatikan gambar berikut. struktur pada bracing horizontal Bahan utama untuk bracing horizontal pada kolom terbuat dari 2 macam, yaitu1].WF 200x100x5,5×8 mm, dan 1].WF 300x150x6,5×9 mm. Nah, pada masing-masing balok bracing tentu memiliki komponen tambahan. Yaitu pelat lekat yang berfungsi sebagai wadah sambungan baut dengan kolom baja. Dimensi pelat lekat beserta ukuran baut, untuk masing-masing balok WF telah lengkap dalam artikel, yang membahas tentang komponen struktur baja. Silahkan anda pelajari. Sehingga untuk aplikasi sambungan/join, dapat anda terapkan berdasarkan ketentuan tersebut. pelaksanaan pabrikasi & pemasangan bracing WF Melaksanakan pabrikasi material WF untuk bracing horizontal sangat mudah. Karena alat-alat yang anda butuhkan sama ketika melaksanakan pabrikasi bracing vertikal siku. Demikian juga langka-langkah kerjanya relatif sama. Hanya penting anda pastikan, agar semua ukuran telah sesuai dengan gambar kerja. Beres. Sementara metode pelaksanaan pemasangan yang benar. Yang mana pada gambar antara bracing horizontal dan vertikal saling terhubung. Dan andaikata pemasangan adalah secara manual. Maka jumlah tukang konstruksi baja untuk pekerjaan tersebut minimal 4 orang. Adapun metode kerjanya adalah Pasang terlebih dahulu bracing horizontal bagian bawah 1. Lalu pastikan seluruh baut mur telah terpasang dengan benar. Sehingga bracing WF dan kolom baja telah terikat dengan kuat. Kemudian pasang balok WF yang kedua 2, Pasang bracing vertikal siku, yang berada antara bracing horizontal 1 dan 2. Dan pastikan baut sambungan telah terisi semua, yakni pada pelat buhul yang tersedia pada balok bracing dan kolom baja. Lakukan langkah 2-3 untuk pemasangan bracing horizontal 3 dan bracing vertikal bawahnya. Demikian selanjutnya hingga seluruh bracing selesai terpasang. [Penutup] Agar fungsi bracing maksimal Perkuatan kolom untuk bangunan-bangunan yang bertikat tinggi. Umumnya dengan menerapkan sistem bracing. Yaitu dengan memadukan antara bracing horizontal dan vertikal. Seperti pada contoh yang ke-2. Cara tersebut tergolong paling efektif, sehingga fungsi bracing lebih maksimal. Dimensi material baja pada contoh-contoh bracing tersebut. Pula dapat anda ganti dengan profil baja yang lain. Misalnya besi siku pada bracing vertikal, anda ganti dengan kanal U. Serta profil H-Beam sebagai pengganti profil WF. Semua tergantung jenis material mana yang lebih tepat untuk fungsi tersebut. Bila anda membutuhkan konsultasi, terkait contoh pemasangan bracing kolom. Silahkan kontak kami. Terimakasih. Ada 6 detail sambungan balok baja terhadap kolom. Detail-detail ini akan sering anda temui. Khususnya pada pekerjaan konstruksi dak baja. Mulai yang ber-anggaran ratusan juta, hingga ratusan miliar. Pasti menerapkan sistem sambungan baut dan las, pada setiap komponennya. Sebab sampai sekarang belum temukan metode lain untuk menyatukan material baja. Selain kedua cara tersebut. Pengertian balok dan kolom baja Adalah 2 jenis komponen struktur yang terbuat dari material baja profil. Yang secara bersama-sama bekerja sebagai penopang beban yang terjadi pada konstruksi bangunan. Walau dengan posisi pemasangan yang berbeda. Namun perbedaan tersebut pula, yang mengakibatkan fungsi kedua komponen lebih spesifik. Yaitu kolom baja bekerja menyangga beban tekan aksial secara vertikal. Sedangkan balok baja menopang beban secara horizontal, serta menyalurkan ke tiang kolom. Perlu anda ketahui gabungan antara balok dan kolom baja ini sering sebut dengan portal. Anda dapat membaca istilah-istilah yang berkaitan tentang baja. Karena harus kita akui struktur baja selalu terikat dengan kajian-kajian ilmiah. Tidak terkecuali untuk menetapkan detail sambungan balok baja ini. Jenis-jenis pertemuan balok dan kolom Secara umum sambungan balok baja ada 2 macam, yaitu a].Pertemuan balok dengan kolom, dan b].Join antar sesama balok. Nah yang anda baca saat ini adalah yang pertama. Sementara bagian kedua akan kami hadirkan dalam artikel berikutnya. Sementara itu join balok dan kolom sendiri terbagi 2, yaitu Sambungan balok terjadi pada flange kolom Dan sambungan yang berada pada web Pertemuan balok pada flange kolom Perlu anda ketahui material yang paling baik untuk kolom, maupun balok adalah baja profil WF dan H-Beam. Kedua material ini sama-sama memiliki flange sayap. Nah ketika sebuah balok WF 250x125x6x9. Hendak anda sambung dengan kolom, yang terbuat dari H-Beam 300x300x10x15. Dengan posisi pemasangan pada sayap. Maka model pertemuan dapat anda terapkan, seperti pada gambar berikut. a. Keterangan gambar detail 1 Detail sambungan balok baja nomor 1, termasuk yang paling praktis serta tergolong kuat. Karena seluruh penampang balok melekat pada flange H-Beam. Hanya dengan menggunakan 2 jenis komponen, yaitu Pelat lekat T=10 mm, berukuran ≤ 125×260 mm Baut mur Ø5/8” HTB A-325 sebanyak 6 buah Sedangkan untuk perkuatan kolom H-Beam, cukup dengan menambah 2 buah stiffner. Anda pasang rata dengan pelat lekat balok. Yaitu dengan menggunakan pelat baja T= 10 mm. Agar sesuai dengan ketentuan ≤ tebal web t1 kolom. b. Keterangan gambar detail 2 Gambar detail sambungan balok baja yang ke-2. Balok terhubung dengan kolom melalui komponen perantara, yakni pelat lekat. Berbeda dengan detail 1. Sehingga model sambungan ini jarang terapkan. Karena balok kurang kokoh. Setelah menerima beran berat sering mengalami puntir. Apalagi bila pemasangan pelat simpul hanya 1 buah. Padahal seharusnya adalah 2. Yakni sisi kanan dan kiri web balok. c. Dan penjelasan detail 3 Gambar 3 merupakan yang terbaik dari 6 detail sambungan balok baja. Hingga saat ini type sambungan seperti ini adalah paling populer. Bahkan untuk join konsol serta kuda-kuda pun menerapkan model ini. Secara visual dapat anda lihat perbandingannya dengan gambar 1 dan 2. Dari dimensi pelat serta jumlah baut mur. Seluruhnya 2x dari model sambungan sebelumnya. Selain itu balok WF juga memiliki perkuatan ekstra, yaitu hounch/couph. Atau dalam istilah lokal elemen ini disebut sumpil atau dagu. Artinya balok baja terhubung dengan kolom dengan sambungan baut yang berada pada web kolom. Silahkan anda perhatikan 3 buah detail sambungan balok baja berikut. Model sambungan type A Sambungan type A sama persis dengan detail 1. Yang berbeda adalah letak sambungan. Perlu anda ketahui karena join balok terjadi pada web kolom. Maka anda harus membuat lubang baut pada kolom. Dan kemungkinan besar hal itu akan mengurangi kekuatan kolom. Karena tebal web t1 selalu lebih tipis daripada flange. Yakni cuma 10 mm Kolom menggunakan H-Beam 300x300x10x15. Model sambungan type B Menerapkan detail sambungan balok baja type B. Berarti anda harus melakukan pengelasan pelat lekat pada web. Dan jika pelat lekat yang anda gunakan adalah 2 buah. Artinya pengelasan harus terjadi 2x. Hal itu dapat mengakibatkan perlemahan kolom. Khusunya pada titik sambungan tersebut. Oleh karena itu metode ini juga kurang familiar hingga sekarang. Dan join balok type C Sedangkan untuk join balok type C, adalah yang paling bagus. Dimensi komponen sambungan ini sama dengan detail sambungan 3. Penting anda ketahui juga, balok tidak langsung terhubung web kolom. Tetapi terlebih dahulu memasang komponen tambahan, yang terbuat dari WF 250x125x6x9 belah. Serta sebagai pengaku WF belah tersebut terpasang stiffner, yang sekaligus berfungsi sebagai tutup. Pada bagian bawah maupun atas komponen. [Penutup] Aplikasi model join pada struktur lain 6 detail sambungan balok baja ini dapat anda adopsi untuk sambungan komponen struktur lain. Namun terlebih dahulu memperhitungkan kekuatan baut mur. Misalnya untuk detail 2 dan type B, selain untuk sambungan balok kantilever, konsol dan kuda-kuda. Juga dapat anda terapkan pada regel tie beam. Dengan satu syarat, semua material terbuat dari profil WF atau H-Beam. Demikian penjelasan 6 macam detail sambungan balok baja dengan kolom. Semoga bermanfaat. Penulis Penerbit Bahasa Indonesia Halaman 25 hal Format Excel Ukuran 429 Kb Download Konten berikutnya khusus bagi buyer yang telah membeli Premium Membership Daftar disini Panjang baja tulangan yang ada di pasaran biasanya 12m ditekuk menjadi 2. Struktur beton bertulang yang akan kita cor tentunya memiliki ukuran yang bervariasi sehingga panjang tulangan pun tidak bisa sama, dan penyambungan tulangan pasti diperlukan. Tetapi penyambungan tulangan harus memperhatikan dimana kita sebaiknya menyambung dan berapa panjang penyambungannya agar struktur sesuai dengan yang kita harapkan. Pada intinya penyambungan tulangan diupayakan diletakkan di daerah yang memiliki tegangan tarik yang lebih rendah. Pelat lantai biasanya terdiri dari tulangan atas dan tulangan bawah dan dipasang saling silang / 2 arah. Untuk penyambungan tulangan bawah sebaiknya dilakukan di daerah sekitar balok atau tepi pelat, karena pada daerah ini bagin bawah pelat dalam keadaan tertekan, sedangkan yang dalam keadaan tertarik yang lebih membutuhkan tulangan adalah bagian atas pelat, sebaliknya untuk tulangan atas penyambungan dilakukan di daerah sekitar tengah pelat karena di tengah pelat bagian atas dalam keadaan tertekan. Penyambungan antara batang tulangan satu dan berikutnya sebaiknya diupayakan tidak dalam satu garis yang sama sehingga perlemahan tidak terjadi pada satu garis. Demikian juga untuk balok, penyambungan tulangan longitudinal bawah dilakukan didekat daerah kolom penyangga, sedangkan untuk tulangan longitudinal atas dilakukan di tengah bentang balok. Khusus untuk detail tahan gempa, penyambungan tulangan atas dan bawah dilakukan di daerah sejarak 2 x tinggi balok dari muka kolom, karena gaya gempa bersifat bolak-balik. Unuk penyembungan kolom penyangga, sebaiknya dilakukan di tengah bentang kolom, bukan di daerah dekat pelat lantai, karena di tengah bentang momen yang terjadi biasanya relatif kecil. Panjang sambungan pun harus diperhatikan, sehingga gaya tarik yang terjadi dapat di transfer dengan baik ke tulangan berikutnya. Sambungan diikat dengan kawat bendrad sedemikan rupa sehingga tidak lepas sewaktu dilakukan pengecoran. Panjang sambungan sebenarnya diatur dalam code / Standar Nasional Indonesia SNI untuk beton. Untuk keperluan praktis, biasanya diambil panjang penyaluran / sambungan / overlap sebesar 40 x diameter untuk tulangan ulir dengan mutu baja 400MPa . Jadi apabila kita hendak menyambung tulangan diameter 13, maka kita membutuhkan panjang sambungan minimal 40 x 13 = 520 mm. Pengangkuran / penekukan tulangan juga penting didaerah ujung-ujung pelat, balok dan kolom. Karena tanpa pengangkuran yang baik, gaya tarik yang terjadi pada tulangan tidak ada yang menahan. Dengan ditekuk maka terjadi ikatan yang kuat dengan beton. Bayangkan menarik tulangan yang telah dibengkokkan didalam beton, pasti lebih sulit daripada menarik tulangan lurus dalam beton. Fungsi Kolom dan Balok dalam Konstruksi Bangunan Beton 03 May 2022 Business, Finance Fungsi Kolom dan Balok dalam Konstruksi Bangunan Beton. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup manusia dan barang–barang, serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap, beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besardan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar–benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besardan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar–benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Letak kolom dalam konstruksi & Hububgab Dinding Kolom portal harus dibuat terus menerus dan lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom–kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap–tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang kolom dibuat berkait dengan sloof tulangan ini memiliki besi utama yang tegak dan besi begel yang kotak–kotak untuk mengikat besi utama. Jarak antar begel/ sengkang berkisar antara 10 hingga 20 cm. Berat atap diterima secara merata oleh ring balok dan beban disalurkan ke pondasi melalui media kolom. Selain menerima limpahan beban dari kolom, pondasi juga menahan berat dinding yang ada diatasnya sehingga secara keseluruhan menahan beban bangunan. Balok portal merangkai kolom–kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom–kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit–jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagianpangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya. Jenis Kolom Konstruksi bangunan Dalam buku struktur beton bertulang Istimawan dipohusodo, 1994 ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud. Struktur kolom komposit. Merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atautanpa diberi batang tulangan pokok memanjang. Fungsi Kolom Pada Bangunan Fungsi kolom adalah sebagai penerusbeban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup manusia dan barang–barang, serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besardan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar–benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. Struktur dalam kolom dibuat dapat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan Konsultasikan Ijin Alat Berat dengan Ahlinya SIA Surat Ijin Alat merupakan sejenis Sertifikat kelayakan yang diberikan menyangkut ijin pemakaian Alat Angkut dan Alat Angkut kepada sebuah perusahaan. Sedangkan SIO Surat Ijin Operator merupakan sejenis Sertifkat yang diberikan menyangkut Ijin Perorangan didalam sebuah perusahaan dalam hal kelayakan mengoperasikan Alat Angkat dan Alat Angkut. Sertifikat Alat SIA dan Juga Sertifikasi Operator Alat Angkat dan Alat Angkut diatur dalam Peraturan Pemerintah jo perlu adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan pembuatan, pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat / Angkat dan pesawat Angkut. Untuk konsultasi gratis tentang SIO, SIA SILO, silakan hubungi konsultan kami Indriyani Christina 0877-7730-6009 Contoh SIO Alat berat yang Perlu Sertifikasi Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Lift Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Forklif Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Excafator Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Loader Jasa pengurusan SIO & Sertifikat PH Jasa pengurusan SIO & Sertifikat TC Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Climbing Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Crane Jasa pengurusan SIO & Sertifikat Mobile Crane Jasa pengurusan SIO juru ikat RIGGER Sio resmi di keluarkan oleh KEMENAKERTRANS RI Fasilitas/yg didapat -Modul k3 dan UU k3 -Sertifikat -Licensi berlaku 5 tahun Harga masing masing penerbitan SIO tergantung kelas dan side job masing masing

sambungan besi kolom dan balok